Selasa, 13 Maret 2012

Manajemen: Think Out of Box

Pembaca Mahasiswa


Adalah Ibing dan Ibang. Dua bersaudara yang bekerja di dua perusahaan yang berbeda namun memiliki tugas serupa. Mereka bertugas mengelola dan memelihara kamar dingin, serta setiap hari melakukan review terhadap recorder suhu kamar dingin.

Namun cara kerja mereka berbeda. Jika Ibang selalu larut dalam rutinitas, Si Ibing secara rutin meluangkan waktu untuk mengambil jarak dari pekerjaan, belajar, mengevaluasi dan melakukan perbaikan.

Ibing bekerja di sebuah perusahaan importir daging dan bertugas menangani 20 kamar dingin tempat penyimpanan daging. Sedangkan Ibang bekerja di perusahaan eksportir ikan yang bertanggung jawab terhadap 20 kamar dingin tempat penyimpanan ikan. Walaupun cara kerjanya berbeda, keduanya sama-sama teliti, terampil dan memiliki kecepatan yang sama dalam menyelesaikan pekerjaan.

Bila ada penyimpangan mereka dengan sigap mengundang bagian teknik untuk melakukan perbaikan. Selama masih terjadi gangguan suhu, mereka memantau dengan ketat kualitas barang yang tersimpan di dalam kamar dingin untuk memastikan bahwa semua barang dalam kondisi segar dan tidak mengalami kebusukan. Mereka juga membuat laporan bulanan kondisi kamar dingin untuk direview oleh bagian QC.

Alkisah lima tahun kemudian terlihat perbedaan nyata antara kamar dingin Ibang dan kamar dingin Ibing. Kamar dingin Ibing jarang sekali mengalami gangguan dan jika terjadi gangguan akan cepat teratasi. Jumlah gangguan yang terjadi di kamar dingin Ibing jauh menurun dibanding lima tahun lalu.

Kontras dengan milik Ibing, kamar dingin Ibang masih seperti yang dulu. Jumlah gangguan dan lama perbaikan masih sama dengan lima tahun lalu. Ibang tidak banyak melakukan perbaikan pada kamar dinginnya. Dia lebih banyak berfungsi sebagai pengisi formulir data yang rapi dan tidak tertarik untuk melihat lebih jauh sesuatu di balik grafik-grafik suhu yang tercetak di kertas recorder.

Pengetahuan Ibang tentang kamar dingin-pun nyaris sama dengan sekian tahun silam. Dia tidak banyak belajar tentang teori-teori kamar dingin dan mempergunakannya untuk menuntaskan permasalahan yang dia hadapi sehari-hari. Ibang sepenuhnya bergantung pada orang-orang teknik untuk melakukan perbaikan bila terjadi gangguan kamar dingin.

Berbeda dengan Ibang, Si Ibing banyak belajar tentang kamar dingin. Dia rajin mencatat setiap gangguan dan berdiskusi dengan bagian teknik tentang penyebabnya. Catatan-catatan Ibing dalam dua tahun telah menjadi database kondisi kamar dingin yang berisi jenis-jenis kerusakan, ciri-cirinya dan cara perbaikannya. Kemudian Ibing bergerak lebih jauh untuk mengatasi masalah dengan menghilangkan akar penyebabnya.

Komponen-komponen mesin yang lemah diganti dengan yang berkualitas lebih baik. Kegiatan pemeliharaan rutin disesuaikan dengan kondisi terkini mesin dan diarahkan untuk mencegah terjadinya gangguan. Lalu lintas barang ke dalam kamar dingin-pun di atur untuk meminimalkan gangguan terhadap suhu. Tak heran dalam jangka lima tahun -- kondisi kamar dingin Ibing telah berubah menjadi jauh lebih baik.

Ibing tahu persis apa yang harus dilakukan agar dapat terus berkembang di pekerjaan adalah thinking out of box. Berpikir tanpa dibatasi kebiasaan-kebiasaan rutin sehari-hari.

Pada intinya dirinya tidak boleh terjebak pada rutinitas. Dirinya harus meluangkan waktu untuk berpikir tentang masa depan. Tentang peluang-peluang yang harus dia temukan di celah-celah pekerjaan sehari-hari.

Tanpa berusaha untuk mengambil jarak dengan kesibukan sehari-hari seperti mereview recorder dan mengatur posisi barang di kamar dingin -- dirinya bakalan beku, tidak berkembang dan terjebak pada rutinitas. Dia hanya akan mengulang-ulang hari-harinya, bukan berkembang dari hari ke hari. Dia hanya akan punya pengalaman satu hari yang terus diulang-ulang hingga bertahun-tahun.


Akibatnya meskipun dia sudah bekerja selama satu tahun, tapi sebenarnya dia hanya punya pengalaman kerja sehari yang diulang-ulang seolah-olah telah satu tahun. Lain halnya bila dia sejenak mengambil jeda, berhenti sejenak untuk mengevaluasi –- semuanya akan terlihat lebih jernih.

Kelemahan-kelemahan dan peluang-peluang akan terlihat lebih jelas bila dia rela meluangkan waktu untuk membuat evaluasi. Perbaikan hanya dapat dilakukan bila dia mengambil jarak dari rutinitas.

Thinking out of Box juga berarti Ibing harus menambah pengetahuan yang dimiliki. Bisa dari orang-orang yang lebih ahli atau lebih berpengalaman. Bisa juga ilmu didapat dari buku-buku ataupun sumber informasi lain seperti browsing dari internet.

Dengan bekal tersebut, Ibing tidak perlu mengulang kesalahan orang lain untuk mendapatkan pengetahuan baru. Dia cukup menyerap pengetahuan yang telah dimiliki orang lain untuk diterapkan pada pekerjaan sehari-hari

Keyakinan Mengambil Keputusan

Pembaca anak SMP


Alkisah seorang pemuda berkeinginan untuk memperbaiki kehidupannya dengan merantau ke sebuah kota bernama Kota Hukum. Pemuda tersebut berharap di Hukum kehidupannya akan lebih baik dari sebelumnya. Pesona Hukum yang terkenal sebagai sebuah kota yang adil dan sejahtera telah membuatnya benar-benar terpikat untuk pindah ke sana.

Pada suatu hari berangkatlah Si Pemuda menuju Hukum dengan membawa sejuta harapan. Dibayangkannya kehidupannya akan jauh lebih baik dibanding saat dirinya masih tinggal di kampung halaman. Impian itu sebentar lagi akan terwujud setelah dirinya sampai di Hukum. Setelah beberapa hari menempuh perjalanan akhirnya Si Pemuda sampai di pintu gerbang Hukum. Nampak seorang penjaga berdiri tegak mengawal pintu gerbang dengan menyandang senjata lengkap.

Saat si pemuda hendak melintasi pintu gerbang tiba-tiba Si Penjaga menahan langkahnya.

“Berhenti disitu!. Kamu tak boleh masuk!” seru Si Penjaga.

“Mengapakah saya tak boleh nak masuk?”

“Jangan banyak tanya! Pokoknya kamu tak boleh masuk!

‘Tapi saya datang dari jauh untuk tinggal di Kota Hukum. Apa alasanmu mencegahku masuk ke Hukum?

“Pokoknya tunggu saja disitu! Kamu gak boleh masuk!” kata Si Penjaga dengan dingin.

Akhirnya Si Pemuda menyerah dan duduk menunggu di muka Hukum. Sampai malam hari Si Penjaga tak kunjung mengijinkan dirinya untuk masuk ke dalam kota. Si Pemuda kemudian menginap di sana.

Begitu seterusnya hari demi hari si pemuda menunggu ijin dari Si Penjaga pintu yang tak kunjung diberikan. Bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu hingga Si Pemuda telah menjadi kakek-kakek -- ijin melintasi pintu gerbang belum juga di dapat. Sampai kemudian Si Pemuda telah benar-benar uzur. Menjelang ajalnya dia memberanikan diri bertanya kepada Si Penjaga.

“Aku selama ini tak pernah melihat seorang-pun melintasi pintu gerbang ini. Emangnya pintu ini diperuntukkan bagi siapa?”

“Pintu gerbang ini khusus untukmu. Bukan buat orang lain. Sayang kamu tak cukup berani untuk melintasi. Aku akan menutupnya hari ini!”

Jumat, 02 Maret 2012

NOVEL

PENDAHULUAN

a. Isi Novel
Novel ini berisikan tentang cerita seorang cewek yang mencintai seorang cowok alias atasannyasendiri. Mereka berdua menjalin cinta tanpa ada yang tahu (backstreet). Lama-kelamaan merekaingin jujur kepada semua orang terutama kepada ayah si cewek dan akhirnya ayahnyamenyetujui hubungan mereka.
b. Tujuan Pengarang
•Menuliskan imajinasi yang ada dipikiran pengarang dan mengembangkan cerita itu ke dalamsebuah paragraf (sebuah buku)• Memberikan efek emosional, membuat seseorang termotivasi bahkan terhibur
c. Tujuan Penyusunan Novel
• Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia• Untuk menambah wawasan dan mengasah kemampuan untuk membuat resensi• Untuk melatih diri dalam bekerja dan kami ingin memberitahukan kepada seluruh masyarakattentang isi novel ini layak atau tidak untuk dibaca
d. Manfaat Novel
Novel ini bermanfaat bagi semua masyarakat khususnya para remaja. Selain itu, untuk mengetahui cerita kehidupan sehari-hari para remaja
.e. Audiens (Sasaran)
Novel ini ditujukan untuk masyarakat luas dari bawah, menengah, dan atas. Khususnya pararemaja, para siswa SMA, dan mahasiswa
f. Sistematika Novel
Novel ini tersusun secara sederhana, dimulai dari pembuka cerita, isi cerita, dan penutup cerita
g. Dari Segi Kebahasaan dan Ejaan
Dilihat dari segi bahasa, sebenarnya pengarang novel ini belum seluruhnya menggunakan BahasaIndonesia. Masih banyak kata ejaan atau bahasa asing.



PEMBAHASAN

Sissy cewek imut yang demen banget ngubah nama orang ini bekerja sebagai sekretaris di perusahaan milik papanya. Untuk urusan ‘keras kepala’, dia memang benar-benar mirip papanyayang otoriter. Kenyataan bahwa dia orang kaya menjadi rahasia Sissy dan Dira. Dira adalahkakak Sissy yang bekerja juga di perusahaan milik papanya sebagai Direktur Utama. Dira adalahanak kebanggaan sang papa. Papanya selalu tidak setuju dengan calon suami yang anak-anaknya pilih karena papanya tidak mau ‘calon suami’ anaknya Cuma mengincar hartanya. Itu yangmembuat Dira dan Sissy selalu bertentangan dengan ayahnya.Di tepi jalan, hak sepatu Sissy sebelah kirinya terjepit di sela-sela jeruji besi penutup selokan.Dia berusaha terus supaya sepatunya bisa lepas sampai ada seorang cowok cakep yang langsungikut jongkok dan mencoba menarik sepatu Sissy yang terjepit dan akhirnya sepatu itu berhasillepas. Spontan, Sissy langsung memeluk si lelaki penolong itu dan bergegas pergi tanpa bilangterima kasih karena Sissy takut terlambat meeting.Ternyata, cowok itu sekantor sama dengan Sissy, cuma lain divisi. Nama cowok itu Sebastian.Sissy sampek ngumpet-ngumpet segala untuk menghindari ‘sang cowok penolong’ karena maludan pake acara menunduk sampek tersandung pot bunga segala. Malangnya, dia malahdimutasikan jadi sekretaris Sebastian.Sejak awal Sissy bersikap sangat formal terhadap bos barunya itu, layaknya atasan dengan bawahan. Tapi gara-gara terlalu kaku, kadang Sissy melakukan hal-hal konyol di tempat kerjadan bersikap salting (salah tingkah). Tapi lama-kelamaan Sissy capek harus bersikap kaku setiaphari tanpa bercanda dan berceloteh. Itu membuat Sissy dan Sebastian menjadi akrab, bukanseperti atasan dan bawahan. Mereka sering makan bareng, jalan bareng, dan menghadiri pesta bareng.Ujung-ujungnya mereka berdua malah merasakan falling in love dan mereka berdua pacaran.Mereka menjalin hubungan backstreet (tidak diketahui siapapun) termasuk Dira kakaknyasendiri. Di kantor mereka berdua mencoba menjauh satu dengan yang lain. Setelah lamamenjalin hubungan cinta, Sissy ingin memberi tahu Sebastian siapa sebenarnya dia. Sissymemberi tahu kalau dia adalah anak pemilik perusahaan yaitu Pak Sadewo. Reaksi Sebastiansangat kaget dan bingung tetapi dia tidak ingin meninggalkan Sissy. Dia rela apabila harus berhenti kerja.Hampir delapan bulan sejak mereka berpacaran, Sebastian hanya bertemu sekali dengan Pak Sadewo di kantor. Suasananya sangat formal dan menahan dorongan kuat untuk mengatakan bilaSissy dan Sebastian menjalin hubungan. Sissy mulai terbuka tentang hubungannya denganSebastian yang semakin serius itu ke mama dan Dira.Sissy dan Dira menjadi tuan rumah dalam acara launching website galeri dan pengalihan pimpinan operasional galeri dari tante Mirna yang akan melahirkan, digantikan Sissy. Di tengahkerumunan undangan, nampak Pak Sadewo juga hadir. Kemudian Sebastian datang bersamaAlex. Sissy langsung menghambur memeluk hangat Sebastian. Pak Sadewo terhenyak melihatmereka berdua




6. PENUTUP
Kesimpulan Novel ini berisikan tentang cerita seorang cewek yang mencintai seorang cowok alias atasannyasendiri. Mereka berdua menjalin cinta tanpa ada yang tahu (backstreet). Lama-kelamaan mereka berdua ingin jujur kepada semua orang terutama kepada ayah si cewek dan akhirnya ayahnyamenyetujui hubungan mereka.Cerita dalam novel ini memberikan gambaran tentang betapa pentingnya restu orang tua didalam suatu hubungan. Ini merupakan permasalahan kehidupan cinta anak remaja sekarang.

Saran1. Redaktur Penerbit seharusnya mengadakan launching kumpulan novel-novel terbaru karya satrawan mudaagar lebih dikenal masyarakat2. Pengarang• Pengarang seharusnya mencantumkan data diri lengkap agar pembaca mudah memahami latar belakang kehidupan pengarang• Pengarang seharusnya memperjelas akhir dari cerita novelnya supaya lebih dimengerti oleh pembaca


7. DAFTAR PUSTAKA
Wulan, Lusi. 2006. Sisi Cinta Sissy. Jakarta: Puspa Swara

PENGERTIAN CERPEN

KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum wr. Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sebagai pencipta pemelihara alam semesta berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini.
Dengan makalah ini bisa sebagai wahana untuk mencapai kompetisi yang meliputi pada penguasaan materi pokok sebagai pengetahuan dasar, meningkatkan keterampilan, menunjukkan peningkatan berfikir.
Pembelajaran bahasa indonesia ini tentang makalah akan mengarahkan pada pelatihan secara kratif. Kegiatan kreatif ini akan meningkatkan kemampuan kita dalam bahasa indonesia.
Dengan makalah ini untuk memenuhi kebutuhan dan keterampilan makalah ini menyajikan topik-topik dalam kehidupan sehari-hari contoh : cerpen.
Terakhir kami ucapkan terima aksih kepada guru yang telah memberikan pelajaran makalah ini. Semoga pelajaran ini lebih ditingkatkan dan banyak manfaatnya.
Wassalamu’alaikum wr. wb



DAFTAR ISI


Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Tujuan 1
BAB II ISI 2
2.1. Pengertian Cerpen 2
2.2. Unsur Intrinsik Cerpen 2
2.3. Contoh Cerpen 3
2.4. Perbedaan Cerpen dengan Karya Sastra Lain 4
BAB III Penutup 5
3.1. Kesimpulan 5
3.2. Saran 5
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah adalah kami membuat makalah tentang cerpen karena sebagian siswa – siswi belum memahami cerpen. Dengan ini kelompok kami akan menerangkan sedikitnya tentang cerpen dan makalah tentang cerpen yang telah dibuat oleh kelompok kami bermanfaat bagi kita semua.

1.2. Tujuan

Tujuan dengan adanya makalah ini adalah :
1. Menambah ilmu pengetahuan
2. Meningkatkan kreatifitas
3. Melatih kerjasama dengan teman
4. meningkatkan kemampuan menulis dalam makalah
5. Meningkatkan berbicara dalam diskusi.

BAB II
ISI



2.1. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa atau karangan pendek (cerpen) yang berbentuk naratif. Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia yang penuh pertikaian mengharukan / menyenangkan dan mengandung pesan yang tidak mudah dilupakan.

2.2. Unsur-unsur intrinsik cerpen

- Tema adalah sumber gagasan / ide cerita atau gagasan pokok yang dikembangakan menajdi sebuah karangan
- Alur adalah urutan peristiwa sebab akibat yang menjalin suatu cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur gabungan (gabungan dari alur maju dan alur mundur)
- Tokoh adalah pelaku-pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi tiga, yakni protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh penentang), dan tritagonis (tokoh ketiga).
- Sudut pandang adalah tempat atau titik darimana seseorang melihat objek karangan
- Latar adalah waktu dan tempat serta keadaan sosial yang digunakan pengarang dalam menysuun cerita
- Amanat adalah pesan moral yang terdapat dalam cerita.

2.3. Contoh Cerpen
CELENGAN AYAM
Karya : Wayan
Celengan ayam itu ku timang-timang. Terasa berat ditanganku. Mungkin sudah ada beratus-ratus uang logam dan lembaran ribuan disana. Mungkin juga sudah cukup untuk membeli playstation impian ku. Tapi.... kembali terngiang ucapan ibu tadi siang.
“yan, bagaimana menurut mu kalau celengan ayammu tidak usah dunakan untuk membeli playstation?” ucap ibu Lirih.
“lalu mau digunakan untuk apa, bu?”
“ibu mempunyai rencana untuk memperluas kios kita dengan barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Kamu mengerti maksud ibu bukan, yan?”
“Iya, bu”
Ah seandainya saja ayah masih ada. Tentu ibu tidak perlu bersusah payah membuka kios seperti itu. Dengan kuelus-elus celengan ayam itu, ada rasa sayang untuk merelakan satu-satunya benda yang ku miliki itu.
Celengan yang kumiliki sejak kelas VII SMP setiap hari aku mengisinya dengan uang saku yang diberikan ayah ku. Sedikit demi sedikit hingga akhirnya menajdi seberat ini. Haruskah ku buka celengan itu untuk kuberikan pada ibu ?
Sekelebat wajah ibu membayang dipikiranku. Sejak ayah meninggal ibu terlihat semakin bertambah tua, mungkin karena beban berat yang harus ditanggungnya. Kubulatkan niat ku untuk merelakan celengan ayam itu. Untuk terakhir kali ku elus celengan itu. Selamat tinggal playstation perlahan ku angkat celengan itu dan kubanting ke lantai. Pyyar .... celengan itu pecah berkeping-keping. Uang logam dan lembaran uang kertas berserakan di lantai ku pungut satu persatu untuk ku hitung.




2.4. Perbedaan cerpen dengan karya sastra lain

1. Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa atau karangan pendek yang berbentuk naratif
2. Pidato adalah lisan yang yang disampaikan seorang pembicara sehubungan dengan status sosialnya
3. Drama adalah karya yang ditulis dalam percakapan (dialog) yang dipertunjukkan oleh tokoh-tokoh di atas pentas
4. Musik kalisasi puisi merupakan salah satu hasil karya sastra yang dapat menjadi wahana curahan perasaan pengarah, ide atau gagasan, serta dapat pula sebagai media untuk menyurahkan hati nuraninya.
5. Tajuk erncana merupakan karangan pokok dalam suat kabar atau majalah
6. Iklan merupakan pemberitahuan kepada khlayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di media masa.


BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Setelah kita belajar cerpen yang dapat diambil keuntungannya adalah kita bisa mengetahui tentang apa itu cerpen cerpen dapat diambil dari nilai-nilai kehidupan dalam peran masing-masing tokoh. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat dijadikan teladan bagi pembacanya. Langkah untuk menulis cerpen yaitu menentuka tema, alur, tokoh, sudut pandang, latar, amanat. Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia yang penuh pertikaian, mengharukan / menyenangkan dan mengundang pesan yang tidak mudah dilupakan.

3.2. Saran
Dengan adanya kegiatan membuat makalah ini supaya siswa – siswi mempunyai kreatifitas dan lebih ditingkatkan prestasi dalam belajarnya, dan semoga makalah ini bermanfaat dan sering diadakan latihan pembuatan makalah. Selain itu siswa – siswi belajar bertanya serta bagaimana diskusi dengan baik dalam hal berkelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chaer. 2000. Pengantar Semantik. Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
Ajip Rosidi. 1977. Laut Biu Langit Biru. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya
Asul Wiyanti. 2001. terampil Pidato. Jakarta : grasindo
_________. 2002. Terampil Bermain drama. Jakarta : Grasindo
_________. 2005. Kesusastraan Sekolah. Jakarta : Grasindo
Daniel Samad. 1997. Dasar-Dasar Meresensi Buku. Jakarta : Grasindo
Darwin S, Chaniago. 1997. Kata-Kata Mutiara. Bandung : Pustaka Setia
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Adidarmodjo, g. 1986. pembimbing Apresiasi Drama. Solo.: Tiga serangkai
Alis Jahbana, S. Takdir. 1929. tak Putus Dirundung Malang. Jakartya : Dian Rakyat
Alwi hasan. Dkk. 1998. tata bahasa baku bahasa indonesia. Jakarta : balai Pustaka
_________, 2001. paragraf. Jakarta : Depdiknas.
Bachri, Sutardji calzdum. 2002. Hijau Kelon dan Puisi 2002. Jakarta : Kompas.
Balipas, 27 maret 2003
Balia, 7 Desember 2004
Depdiknas, 2002. Kamus Besa bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
_________, 2004. Kurikulum 2004 standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia SMP dan MTs. Jakarta. Depdiknas.