Tari Gandrung
Tari gandrung di pertunjukan oleh seorang atau dua orang gadis yang biasanya di pertunjukan di tempat terbuka diiringi oleh gamelan dan juga di pertotonkan pada hari-hari besar. Dalam film ini ada seorang penari yang bernama Mesti. Beliau sudah bertahun-tahun menjadi penari Gandrung yang biasa tampil pada acara hajatan. Tari Gandrung memiliki ciri khas , mereka menari dengan kipas dan ketika penari menyentuh kipasnya kepada salah satu penonton biasanya laki – laki dan di ajak untuk menari. Tata busana penari Gandrung Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain.. Ada pengaruh Bali (Kerajaaan Blambangan) yang tampak.
Bagian Tubuh
Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas, serta manik-manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada, sedang bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka. Di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup tengah dada dan sebagai penghias bagian atas. Pada bagian lengan dihias masing-masing dengan satu buah kelat bahu dan bagian pinggang dihias dengan ikat pinggang dan sembong serta diberi hiasan kain berwarna-warni sebagai pemanisnya. Selendang selalu dikenakan di bahu.
Bagian Kepala
Kepala dipasangi hiasan serupa mahkota yang disebut omprok yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena, putra Bima] yang berkepala manusia raksasa namun berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung. Pada masa lampau ornamen Antasena ini tidak melekat pada mahkota melainkan setengah terlepas seperti sayap burung. Sejak setelah tahun 1960-an, ornamen ekor Antasena ini kemudian dilekatkan pada omprok hingga menjadi yang sekarang ini.
Selanjutnya pada mahkota tersebut diberi ornamen berwarna perak yang berfungsi membuat wajah sang penari seolah bulat telur, serta ada tambahan ornamen bunga yang disebut cundhuk mentul di atasnya. Sering kali, bagian omprok ini dipasang hio yang pada gilirannya memberi kesan magis.
Bagian Bawah
Penari gandrung menggunakan kain batik dengan corak bermacam-macam. Namun corak batik yang paling banyak dipakai serta menjadi ciri khusus adalah batik dengan corak gajah oling, corak tumbuh-tumbuhan dengan belalai gajah pada dasar kain putih yang menjadi ciri khas Banyuwangi. Sebelum tahun 1930-an, penari gandrung tidak memakai kaus kaki, namun semenjak dekade tersebut penari gandrung selalu memakai kaus kaki putih dalam setiap pertunjukannya.
Lain-lain
Pada masa lampau, penari gandrung biasanya membawa dua buah kipas untuk pertunjukannya. Namun kini penari gandrung hanya membawa satu buah kipas dan hanya untuk bagian-bagian tertentu dalam pertunjukannya, khususnya dalam bagian seblang subuh.
Gandrung merupakan salah satu seni tari tradisional yang berada di Kabupaten Banyuwangi sehingga disebut dengan Gandrung Banyuwangi. Tari Gandrung erat kaitannya dengan tari Seblang. Hal ini karena Gandrung merupakan perkembangan dari tari Seblang. Ini terlihat dari gerak tarian maupun unsur tari lainnya, hanya perbedaan terlihat bahwa Seblang merupakan tarian yang bersifat sakral sedangkan
tari Gandrung merupakan hiburan atau pergaulan.Tari Gandrung dalam pertunjukannya didukung berbagai unsur yakni penari, musik, alat musik, nyanyian, gerak tari dan arena atau panggung. Dalam pementasannya didukung oleh pemaju atau pengibing bersama si penari Gandrung. Tari Gandrung Banyuwangi dalam pementasan ada tiga adgean yaitu jejer, ngrepen dan Seblang Subuh, dan bisa dipentaskan di berbagai kesempatan antara lain pesta hajatan, hari besar nasional, even pariwisata, dalam rangka memperingati hari jadi kabupaten.
Tari Gandrung adalah sebuah cerita dari sisi kehidupan di Banyuwangi di mana film ini menceritakan tentang sisi dari sebuah kehidupan budaya yaitu :
- Manusia dan Keindahan
Keindahan yang dimaksud adalah keindahan dari gerakan tari Gandrung itu sendiri. Selain itu ada juga keindahan pada nyanyian dan alat music pengiring tari Gandrung.
- Manusia dan Tanggung Jawab
Unsur tanggung jawab yang ada pada Film tari Gandrung tersebut adalah kita sebagai generasi muda harus melestarikan Tari Gandrung tersebut,karena banyak anak muda zaman sekarang yang tidak mau mempelajari tari tersebut sehingga tidak terjadi regenerasi yang bias menyebabkan tari Gandrung akan hilang.
- Pandangan Hidup
Dalam film tersebut pandangan hidup yang di ambil dari hidup ini begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh sang penari Gandrung,mulai dari pria yang tidak bermoral yang melakukan pelecehan seksual terhadap sang penari sampai,kehidupan rumah tangganya yang selalu cerai .
- Manusia dan Harapan
Harapan yang di harapkan dalam film ini adalah keinginan sang penari untuk bisa mempunyai kehidupan rumah tangga yang harmonis dan ia ingin sekali untuk mempunyai anak walaupun belum tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar